Jadi, cerita pengalaman travelling gue dimulai dari sini. Mungkin ini bukan pengalaman pertama travelling gue, tapi yep ini adalah pengalaman pertama gue ke luar negri. Waktu itu tahun 2010 disaat umur gue masih 19 tahum, dan masih awal masuk kuliah. Sebenernya rencana untuk ke singapur sudah sejak sma, tapi karena menyesuaikan jadwal bokap, nyokap, dan kaka gue yg kuliah di Bali. jadi baru sempet deh.
Gue masih inget waktu pertama kali tiba di internasional airport jakarta, bokap ngebiarin gue jalan sendiri di depan dan ninggalin gue dengan tujuan "ini de, biar kamu terbiasa keluar negri sendiri" .
Jakarta - singapore ditempuh dengan waktu 1 jam 30 menit dan ada perbedaan waktu singapore 1 jam lebih cepat dari jakarta. Setibanya di singapore, udah ada mobil van yg jemput, guide nya orang jakarta yang udah lama tinggal dan kerja di singapur. Kemudian kita diantar ke penginapan di saerah orchard road, tepatnya di samping Lucky Plaza. Disitu ada sejenis ruko, yang lantai dua dan tiganya disewakan untuk penginapan. Yang punya orang indonesia lho. Satu kamar dengan private bathroom harganya SGD 70 per malam. Setiap pagi gue bikin sarapan toast bread atau indomi, ada banyak pelajar atau orang indonesia yang berobat di mount elizabeth stay nya disana. karena untuk di kawasan orchard road yang merupakan kawasan mewah, harga segitu cukup murah.
Gue waktu itu langsung diajak keliling singapur, guidenya pun ngejelasin panjang lebar bahwa sebenernya singapur itu negara miskin yang ga punya apa apa, tapi dengan sumber daya manusia yang mereka punya mereka mampu mengembangan singapur menjadi negara maju. Guidenya pun cerita kalo semua pohon yang ada di singpur itu adalah pohon beli dan import dari china, malasyia, dan australia. Kebayang gak sih gimana caranya import pohon segede itu ? Presiden singapur yang pada tahun itu juga orang india, Populasi Singapura terdiri atas 74 persen etnis China, 13 persen Melayu Muslim, 9 persen keturunan India, dan sisanya imigran dari berbagai negeri. Aksi kebencian, termasuk memyatakan kebencian yang rasis dihukum dengan penjara 3 tahun ataua denda sebesar S$5 ribu Singapura (US$3.854). Atau dua-duanya. Meskipun berbeda beda tapi gak pernah ada perdebatan. Oh ya kalo di singpur juga hukum sangat berlaku, di sepanjang jalan singapur itu ga akan ditemukan yang namanya polisi, yang mana diwakilkan dengan cctv. Semua ada dendanya, bahkan ada denda untuk pelecehan susila, apabila ada pria yang mencolek gadis remaja. Mungkin itu sebabnya di singapur cara berpakaiannya lebih bebas meskipun mereka menggunakan transportasi umum.
Waktu itu kunjungan pertama gue ke little india, menurut cerita guidenya klo mau cari apa aja semua ada disana, dari baju, elektronik, parfum dan paling banyak coklat. Jalan lah gue ke little india yang buka 24 jam itu. Pertama gue bingung kok isinya orang item item gede semua gini, ya namanya juga :little india" gue bingung kenapa banyak orang india disini, orang india disini ternyata warga malasyia yang kebanyakan jadi pekerja di singapur. Buka bermasuk merendahkan, tapi begitu masuk kawasan little india langsung tercium bau curry dan rempah rempah di idung gue, which is bikin blenger.
Masuk ke dalam bangunan, yang pertama gue liat adalah coklat yang banyaakk banget, gue sampe khilaf (mumpung pergi sm nyokap :p) trus ke bagian parfum, gue lebih khilaf lagi hehe maklumlah wanita. Disana itungannya memang parfum lebih murah. Kemudia gue naik keatasa, di lantai 2 itu untuk baju baju, dan sepatu. tapi gue sih ga tertarik untuk beli, karena harganya masih mahal dan kualitasnya juga biasa aja. Tapi kalo untuk parfum dan coklat bisa diperhitungkan lah.
Disana gue juga untuk pertama kalinya nyobain naik MRT yang menurut gue saat itu keren dan kagum banget sama singapur. dan juga nyobaik naik bis tingkat. Dan untuk pertama kalinya gue jalan kaki banyak banget tanpa mengeluh. Dari sana mindset gue langsung tertata kalo kita itu ya memang harus hidup mandiri, karena disana semua aktivitasnya sendiri sendiri, pada saat jam kerja stasiun penuh dengan cewe dan cowo yang berpakaian rapih menggengam gelas kopi ataupun cewe ber-heels 9 cm yang jalannya lebih cepet dari gue 3x lipat. Aktivitas di dalam mrt pun dengerin lagu di iphone atau baca berita di iphone, dampai tujuan turun. Jarang tuh ada yg namanya ngerumpi atau ketawa kencang2 di dalam kereta. hmmm pengalaman pertama ke luar negri itu yang buat gue makin tambah penasaran sama negara negara lain.